petropolisinc.org – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen mengatasi kemiskinan di wilayahnya dengan meningkatkan akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari rencana program 100 hari kerja pemerintah, yang mencakup Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
Dalam penjelasannya, Pramono menyebutkan bahwa hingga saat ini, sebanyak 707.622 siswa telah menerima manfaat dari program KJP, yang menawarkan bantuan pendidikan berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp400 ribu per bulan. Selain itu, program KJMU juga memberikan dukungan kepada hampir 17 ribu mahasiswa untuk memudahkan mereka mengakses pendidikan tinggi.
Gubernur mengakui, meskipun angka penerima manfaat cukup signifikan, masih banyak masyarakat yang memerlukan dukungan lebih. Ia juga menambahkan bahwa pemerintah telah membantu menebus ijazah sekitar 3.000 siswa yang tertahan di sekolah akibat masalah keuangan, dengan target hingga akhir tahun ini mencapai 6.500 ijazah.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di Jakarta naik menjadi 4,28 persen pada Maret 2025, meningkat dari 4,14 persen pada September 2024. Diperkirakan terdapat sekitar 464.870 penduduk miskin di Jakarta, dengan garis kemiskinan yang tercatat sebesar Rp852.798 per kapita per bulan.
Pemerintah juga menggelar pameran bursa kerja untuk menghubungkan pencari kerja dengan peluang pekerjaan. Sejauh ini, sudah ada 13 kegiatan job fair yang dilaksanakan, dengan target mencapai 21 hingga akhir tahun. Langkah ini diharapkan dapat lebih mempercepat penanggulangan kemiskinan di DKI Jakarta.